Kamis, 18 Agustus 2011

Orat Tutur ibas Kalak karo


I. ERBAPA ( Bapak )
1.  Erbapa kempak Orang Tua simupusken
2. Erbapa kempak simpemeren bapa
3. Erbapa kemapak siparibanen bapa
4. Erbapa kemak Biak senina bapa
5  Erbapa kempak biak si pengalon bapa
6. Erbapa tua kempak Senina bapa sintua
7. Erbapa tengah kempak senina bapa sintengah
8. Erbap nguda kempak Senina bapa singuda

II. ERNANDE ( Ibu )

1. Ernande man si mupus kita ( Ndehra bapanta )
2. Nande kempak ndehara sipemeren bapanta, senina / satu bere-bere.
3. Nande kempak ndehara biak senina bapa
4. Nande kempak biak sipengalon bapanta
5. Nande tua kempak ndehara bapa tua.
6. Nande tengah kempak ndehara bapa tengah
7. Nande nguda kempak ndehara bapa nguda.

III . ERTURANG ( Saudari )
1. Erturang antara si dilaki ras si diberu, adi sada bapa entah sada nande
2. Erturang antara si dilaki ras si diuberu, adi si pemeren bapana
3. Erturang antara sidilaki ras diberu, adi ersenina bapana
4. Erturang antara si dilaki ras si diberu, adi ersenina bapana
5. Erturang antara si dilaki ras diberu adi sembuyak nandena ( Sipemeren )
6. Erturang anara sidilaki ras si sidiberu , adi sembuyak nandena ( sipemeren )
7. Erturang - Impal kempak Bibi Turang bapa, adi dilaki
8. Erturang -Impal kempak anak mama, adi kita diberu

IV. SENINA ( Saudara )
1. Senina kempak sembuyak - senian -golongen bapa ( sidilaki ras sidilaki )
2. Senina si pemeren kempak anak senina nandeta
3. Senina kempak kerina anak sipemberen bapanta ( dilaki ) turang adi diberu.
4. Senina adi lit orat tutur ersenina, tah sipemeren
5. Senin sipengalon, adi beberenta ngempoi anakna, anem labo pe sada merga.

V. MAMA ( Paman )
1. Mama kempak Turang Nande, ntah bapa ndehara turangta pe ermama
2. Mama kempak kerina turang Nande , gia lain bapa.
3. Mama kempak turang impal nande.
4. Mama Tua kempak turang nandeta sintua, tah bapa ndeharata sintua
5. Mama tengah kempak Turang bapanta sintengah
6. Mama nguda kempak mama ia kerina i nguda ibas mama e sembuyak
     agi Nande tah senina bapa ndeharanta, tapi singuda.

VI. MAMI
1. Mami kempak ndehara mama turang nandeta.
2. Mami kempak Nande ndeharanta.
3. Mami kempak kerina ndehara mamanta tah gia Puang Kalimbubu
4. Mami tua kempak ndehara mama tuanta
5. Mami tengah kempak ndehara mama tengahta.
6. Mami nguda kempak ndehara Mama ngudanta

VII. BIBI
1. Bibi arah turang bapa
2. Bibi senina nande
3. Bibi nande perbulangen
4. Bibi kempak turang impal bapa.
5. Bibi kempak kerina tegun turang bapa
6. Bibi tua kempak turang bapa sintua
7. Bibi tengah kempak turang bapa sintengah
8. Bibi nguda kempak turang bapa singuda

VIII. BENGKILA
1. Bengkila kempak bapa perbulangen ( ajinta )
2. Bengkila kempak perbulangen turang bapanta.
3. Bengkila kempak krina senina bengkila.

IX. SILIH
1. Silih kempak turang ndehara ( Kalimbubu )
2. Silih kempak si ngempoi turangta
3. Silih kempak kempak kerina Golongen Turanga ndeharanta

X. TURANGKU
Turangku em simehangke, erturangku harus rebu , labo banci siperkuanen
( secara langsung ) Adi simble pe harus duana nilah.

1. Turangku kempak ndehara silihta
2. Turangku kempak perbulangen berunta tah silih perbulangen ( anak beru )
3. Turangku kempak kerina ndehra silihta , tah silih egia puang kalimbubu.

XI. KELA
1. Kela kempak perbulangen anakta
2. Bebere kempak anak Turangta ( kita dilaki ) Adi mama ras maminta pe erkela.

XII. PERMAIN
1. Permain kempak ndehara anakta
2. Permain kempak kerina anaj turang ndeharana, dilaki tah diberu.

XIII. NINI BULANG ( Kakek )
1. Nini bulang kempak bapa bapanta
2. Nini Bulang kempak Bapa Nandeta
3. Nini bulang kempak jenjang si mupus bapa, nande, mama , bengkila ras sidebanna.

XIV. NINI TUDUNG ( Nenek )
1. Nini tudung kempak kerina Golongen ndehara Nini Bulang
2. Subuk Nini Tudung enda golongen Kalimbubu tah anak beru bagepe tategun bapanta.

RAKUT SITELU TUTUR SIWALUH, PERKADEKADEN 12+1 IBAS ADAT KARO


RAKUT SITELU, TUTUR SIWALUH, PERKADEKADEN 12+1
IBAS ADAT KARO

Rakut Sitelu atau Dalikan Sitelu yaitu:
  1. kalimbubu, dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi isteri
  2. anak beru, keluarga yang mengambil atau menerima isteri
  3. senina, keluarga satu galur keturunan merga atau keluarga inti.

Tutur Si Waluh

 1. Puang kalimbubu adalah kalimbubu dari kalimbubu seseorang atau Puang kalimbubu adalah kelompok kalimbubu dari kelompok pemberi dara
 2. Kalimbubu adalah kelompok pemberi isteri kepada keluarga tertentu, kalimbubu ini dapat dikelompokkan lagi menjadi: Kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua, yaitu kelompok pemberiisteri kepada kelompok tertentu yang dianggap sebagai kelompok pemberi isteri adal dari keluarga tersebut. Misalnya A bermerga Sembiring bere-bere Tarigan, maka Tarigan adalah kalimbubu Si A. Jika A mempunyai anak, maka merga Tarigan adalah kalimbubu bena-bena/kalimbubu tua dari anak A. Jadi kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua adalah kalimbubu dari ayah kandung.
 * Kalimbubu simada dareh adalah berasal dari ibu kandung seseorang. Kalimbubu simada dareh adalah saudara laki-laki dari ibu kandung seseorang. Disebut kalimbubu simada dareh karena merekalah yang dianggap mempunyai darah, karena dianggap darah merekalah yang terdapat dalam diri keponakannya.
 * Kalimbubu iperdemui, berarti kalimbubu yang dijadikan kalimbubu oleh karena seseorang mengawini putri dari satu keluarga untuk pertama kalinya. Jadi seseorang itu menjadi kalimbubu adalah berdasarkan perkawinan.
 3. Senina, yaitu mereka yang bersadara karena mempunyai merga dan submerga yang sama.
 4. Sembuyak, secara harfiah se artinya satu dan mbuyak artinya kandungan, jadi artinya adalah orang-orang yang lahir dari kandungan atau rahim yang sama. Namun dalam masyarakat Karo istilah ini digunakan untuk senina yang berlainan submerga juga, dalam bahasa Karo disebut sindauh ipedeher (yang jauh menjadi dekat).
 5. Sipemeren, yaitu orang-orang yang ibu-ibu mereka bersaudara kandung. Bagian ini didukung lagi oleh pihak siparibanen, yaitu orang-orang yang mempunyai isteri yang bersaudara.
 6. Senina Sepengalon atau Sendalanen, yaitu orang yang bersaudara karena mempunyai anak-anak yang memperisteri dari beru yang sama.
 7. Anak beru, berarti pihak yang mengambil isteri dari suatu keluarga tertentu untuk diperistri. Anak beru dapat terjadi secara langsung karena mengawini wanita keluarga tertentu, dan secara tidak langsung melalui perantaraan orang lain, seperti anak beru menteri dan anak beru singikuri. Anak beru ini terdiri lagi atas:
 * anak beru tua, adalah anak beru dalam satu keluarga turun temurun. Paling tidak tiga generasi telah mengambil isteri dari keluarga tertentu (kalimbubunya). Anak beru tua adalah anak beru yang utama, karena tanpa kehadirannya dalam suatu upacara adat yang dibuat oleh pihak kalimbubunya, maka upacara tersebut tidak dapat dimulai. Anak beru tua juga berfungsi sebagai anak beru singerana (sebagai pembicara), karena fungsinya dalam upacara adat sebagai pembicara dan pemimpin keluarga dalam keluarga kalimbubu dalam konteks upacara adat.
 * Anak beru cekoh baka tutup, yaitu anak beru yang secara langsung dapat mengetahui segala sesuatu di dalam keluarga kalimbubunya. Anak beru sekoh baka tutup adalah anak saudara perempuan dari seorang kepala keluarga. Misalnya Si A seorang laki-laki, mempunyai saudara perempuan Si B, maka anak Si B adalah anak beru cekoh baka tutup dari Si A. Dalam panggilan sehari-hari anak beru disebut juga bere-bere mama.
 8. Anak beru menteri, yaitu anak berunya anak beru. Asal kata menteri adalah dari kata minteri yang berarti meluruskan. Jadi anak beru minteri mempunyai pengertian yang lebih luas sebagai petunjuk, mengawasi serta membantu tugas kalimbubunya dalam suatu kewajiban dalam upacara adat. Ada pula yang disebut anak beru singkuri, yaitu anak berunya anak beru menteri. Anak beru ini mempersiapkan hidangan dalam konteks upacara adat.

Perkade-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada:
  1. Nini
  2. Bulang
  3. Kempu
  4. Bapa
  5. Nande
  6. Anak
  7. Bengkila
  8. Bibi
  9. Permen
  10. Mama
  11. Mami
  12. Bere-bere
+ 1 : Dalam perkembangan Perkade-kaden karo, besar kemungkinan terjadinya pengesahan seseorang atau kelompok asing kedalam system perkade-kaden (hubungan keluarga) karo. + 1 menyatakan bahwa suku karo terbuka untuk sesuatu yang positif, tidak merupakan suku yang eksklusif dan memiliki toleransi yang tinggi.
+ 1 umumnya meliputi: Kepala desa, teman baik/sahabat, maupuh khalayak ramai yang mau dan menerima aturan dan norma-norma yang ada dalam kekerabatan budaya karo.

Diambil dari bermacam-macam sumber